Monday, July 28, 2008

Anti-Klimaks

Hm, lama tak mampir dimari. Setelah beberapa menit yang lalu melakukan password guessing yang benar-benar menjemukan.
Akhirnya, setelah sekian belas percobaan, bisa masuk juga.

....

Tampaknya banyak sekali kejadian-kejadian yang patut dipergunjingkan dimari, semenjak saya terakhir posting dimari.
Mulai dari sebuah ending anti-klimaks di jakarta, kisah love-story yang senetron banget, penjelmaan balita dalam wujud mahasiswa tingkat akhir, hingga ke-hectic-an tugas akhir. Dramatis, Kolosal, dan mengharukan.

Kisah berawal di september 2007 dimana hidup sudah semakin hiruk pikuk dengan pekerjaan yang semangkin ala kadarnya, Jakarta yang semakin penuh sesak, Jagoan yang tobat, dan segerombolan anak magang yang selalu ketinggalan kereta.
Tanggal 21 tinggal hitungan jari, terbayang sudah bagaimana kita bisa segera meninggalkan kota laknat ini. Waktu demi waktu pun kami habiskan dengan tanpa membuat banyak masalah dengan petinggi PT.M*****, lebih spesifik lagi, Nona M******. Sebuah orang yang malah justru memegang kartu nasib kita. Memang sudah bukan rahasia lagi perseteruan kami dengan nona tetek ngondoy tersebut memang cukup mengundang gelak tawa. Mulai dari ISU mie goreng, lemah fisik, penginapan, infleksibilitas, intolerir, hingga beberapa kebijakannya yang cukup membuat kami terlunta-lunta.

1,2,3,4,.....,19,20,21. *jeng! hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Pagi hari terasa begitu segar, nyanyian burung-burung mengiringi langkah terakhirku ke sebuah kantor yang lebih mirip markas kaum sodom dan gomorah tersebut. Setibanya, kududuk di meja yang selama 4 bulan ini telah menjadi saksi bisu perjuangan kita yang mengharukan ini. Sebuah penantian panjang atas perjuangan 2 putra daerah yang hidup terinjak-injak di suatu sudut di ibu kota jakarta.

Pagi, itu dimulai dengan kehebohan rekan saya yang duduk di sebelah saya. Tampak, beliau yang sebelumnya dengan genitnya berkata, "uUggHhhH.. DoWnLoAd ApA yAH hARi iNi?" sekonyong menjadi pucat pasi, ketika laptopnya hanya mampu beroperasi skitar 1menit. Hampir setiap masuk ke login windows XP, laptopnya langsung ngehang. Wew! Dan hari pun semangkin siang, tampak orang di sebelah saya ini makin kesetanan. Mulai dari obeng, palu, hingga beberapa teknik juijitsu dihantamkan ke laptopnya yang tidak berdaya itu, sungguh brutal tiada tara.

Ketika, jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Yap! masa penantian kita telah usai. Kita secara resmi sudah tidak terikat lagi dengan perusahaan yang namanya mirip nama komik tersebut. Sementara si jagoan di sebelah saya sudah lemas dengan aksi-aksi di siang hari tadi. Di tengah gegap gempita tersebut, sekonyong muncul seseorang yang tampangnya mirip kasuari albino, memberikan 2 buah amplop. tick.. tock.. tick.. tock.. waktu seakan bergerak slow motion. Kami yang sudah cukup lama memandangi amplop tersebut, memberanikan diri untuk membuka isinya, dan sontak ..... kami lemas. (klik disini untuk ikut melihat isinya).
Sungguh 4 bulan yang sia-sia, uang jutaan yang sia-sia. Hanya karena seseorang yang justru tidak pernah tau hasil pekerjaan kita. Penilaian subyektif? Bisa jadi.

Malamnya, lagi-lagi kami ketinggalan kereta terakhir kami, sehingga kami putuskan untuk naik bis. kami pun berjalan gontai menuju halte bis. satu menit.. sepuluh menit.. satu jam.. kami menunggu, setelah hampir semua bahan gunjingan kami obrolkan, akhirnya datang juga bis terakhir tujuan bekasi. Pukul 22.00, saya tiba di gerbang tol bekasi, saya pun berpisah dengan sang jagoan. Saya menunggu angkot di pertigaan metro, karena rumah masih jauh dari sini. satu menit.. sepuluh menit.. tiga puluh menit... angkot tidak kunjung datang. Bahkan, sempat juga berkenalan seorang mbak-mbak pegawai departement store yang cukup manis di halte sembari menunggu angkot. "Mas, kayanya angkot 01 udah abis deh.. naik ojek aja..." ujar mbak-mbak yang saya lupa namanya sebelum berpisah. Mau naik ojek, duitnya udah dipake beli mizone tadi. Akhirnya, kususuri jalan menuju rumah, sendirian, sepi, jauh, dan gelap. satu meter.. sepuluh meter.. satu kilo.. rasanya tubuh dan pikiran sudah benar-benar lelah. Untung saja, beberapa saat kemudian muncul angkot yang saya tunggu-tunggu sejak awal.

Dan sesampainya di rumah sekitar pukul 23.40 malam. Kususuri ruangan demi ruangan yang sudah gelap, kunaiki tangga menuju kamarku, belum juga masuk kamar tiba-tiba *tetet! new sms! ternyata pacarku minta putus. Kulompat ke kasur, menggelinjang hebat, dan tertawa terbahak-bahak. :)


Bayangan saya waktu itu:

Kantor PT.M***** beserta M****** di dalamnya.

Tuesday, November 27, 2007

Begadang-mate

Malam ini, insomnia kembali menjajahku. Sebuah malam dimana hanya aku, komputer, dan sebuah dunia semu, ya ....
dunia semuku.

Seolah roll film berhenti berputar, seolah tombol pause ditekan.
Menciptakan sebuah ruang jeda, interval... Antara masa lalu dan masa depan. Kenangan dan harapan. Kemarin dan esok.

tapi, treeeet....! Handphoneku berbunyi, kakiku terjejak kembali ke bumi, tombol play kembali ditekan.
Rupanya aku punya teman begadang. :)

Saturday, September 08, 2007

1 kata hari ini

taek

Sumur Bandwidth

Hm, sebenarnya apa sih yang saya lakukan di Jakarta ini? Ironis memang. Tapi, diantara luasnya gurun sahara masih ada oase yang sejuk menyegarkan. Dan inilah oase bagi saya saat ini...

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Thursday, September 06, 2007

Benda itu tampak panjang, besar, keras, dan kuat

Pada suatu hari di waktu itu, saya berangkat ke kantor seperti biasa. Ku melangkah pasti menyambut angkot 31a. Sepanjang duduk di angkot, tak henti kumenatap langit, melihat segumpal awan-awan yang abstrak dan imajiner. Kupandang cakrawala seolah-olah hari ini aku menantang jakarta.

Tak lama...

Aku sudah sampai di sebuah suatu tempat yang terlihat seperti bukan apa-apa. Begitu banyak orang hilir mudik, hiruk pikuk, haru biru. Maka, seperti biasa aku men-skip sebuah sesi yang dinamakan membeli tiket. Karena diriku adalah jagoan... ya... jagoan neon.

Aku duduk sendiri di termayam di sebuah besi tua. Bertarung dengan waktu, karena hari itu tampaknya akan terlambat (seperti biasanya). Tak lama, yang kutunggu-tunggu datang. Sebuah KRL ekonomi menuju arah Bekasi (yang kemudian kembali ke Jakarta) berada tepat di seberang, yaitu peron 1.

Tanpa pikir panjang. Maka, aku langsung melompat dari atas peron 2 terjun ke rel. Untuk segera lompat masuk ke KRL di Rel 1. Tapi, sayub-sayub kudengar orang berteriak-teriak. Aku tak tahu ada apa dengan orang-orang itu.

Tapi, sontak hatiku tersentak....
Ada sebuah benda yang begitu...
Panjang, besar....
Kuat dan keras sekali...
Bergerak dengan kecepatan tinggi....
ke arah ku....

Aku harus bergerak...!

Maka, aku lompat kembali ke peron 2. Dengan ketinggian 1 meter lebih, aku harus jatuh berguling-guling untuk menggapainya. Sedetik saja aku terlambat, maka aku hanya tinggal batu nisan saja....

Pesan Moral : "Jangan bermain-main dengan benda yang besar, panjang, keras, dan kuat."

Strong, big, and long


Wednesday, August 29, 2007

Saudara kembarku yang jauh di sana

Nyoba maen Heritage Face Recognition, dan ternyata eh ternyata.... Muncul saudara kembar yang jauh nana di sana....

Untuk versi kerennya, bisa klik di sini

Monday, August 13, 2007

Catatan si aGoy : Episode Siapa Suruh Datang Ke Jakarta (bagian satu)

Pada suatu hari, di suatu negeri nun jauh di sono. Hidup lah seorang pangeran tampan rupawan. Beliau sedang menunggu kudanya di suatu sudut di Istana Juanda. Dan berselang ribuan milisekon, kuda itu pun datang. Kuda yang bernama 'Adam Air' atau biasa dipanggil mas Adam pun ditungganginya, bersama beberapa puluh khalayak yang tampaknya turut meramaikan suasana biar seolah-olah terlihat seperti khalayak ramai.
Dan mas Adam pun berlari lalu dengan sekali lompat, maka saya dapat melihat lanskap yang sedemikian demikian. Seraya mas Adam bergerak menjauh dari titik tolaknya, tanpa saya sadari sebuah gunung raksasa seolah-olah menyempitkan sudut pandang saya. Seolah-olah bergerak sedemikian aerodinamis, mendekat dengan kecepatan konstan, saya tak dapat menghindarinya......





dan akhirnya saya tersadar bahwa itu bukanlah sekedar 36b biasa..!

Lama Tak Long Time No See

Apa kabar? Lama tak bersua... Setelah sekian lama melintasi dimensi ruang dan waktu. Akhirnya nasib mempertemukanku dengan catatan si agoy ku. Diriku semakin dewasa sekarang, apabila ditilik dari terakhir saya posting di sini. Maka, ibarat penis sekarang saya sudah bertambah sekitar 4cm.
Dan saudara-saudara, tahukah bahwa sekarang adalah saya sedang berada di suatu tempat di kawasan barat pulau jawa, suatu tempat dimana itu suatu tersebut. Apabila tidak tahu, ada baiknya anda google earth. ketik search : Jakarta
Dan oleh karena daripada itu, maka akan kupersembahkan!!

Catatan si aGoy Episode Siapa Suruh Datang Ke Jakarta




Tapi, setelah pesan-pesan berikut...

Monday, July 31, 2006

Selamat Datang Agustus!

Akhirnya kita sampe jg di penghujung bulan Juli. Bulan yang cukup menyebalkan. Rasanya hidup seperti terjebak dalam siklus kehidupan yang sangat membosankan dan sepi. Paling malem minggu aja rada beda. But, overall... Membosankan. Di penghujung Juli, tanda2 kesenangan mulai bermunculan. Tampaknya kitorang kudu siapin schedulle baek2. Dan berita dari dunia WarCrut, akhirnya kutukan "selalu kalah" berakhir sudah, 3 win in a row. Thanx to Sh1n_b3,Mr.ATk,Kampret, n Knight_Ranger for the great teamworks. Dan, yang paling menggembirakan next weekend, i'll meet my kodok. Huray..!

Selamat Datang Agustus..!

Thursday, July 27, 2006

Kutukan kah ini?

3 hari ini. 6 lose in a row. Sungguh, aneh.. Kemenangan yang sudah di depan mata. Mampu, dibalikkan dalam 10menit saja. Oh, ada apa ini?
Di saat semua kejemuan ini melanda. Tidak adakah yang bisa membahagiakan aku?

Dok
, Cepet balik! Need You Immediately..... Lompat kek! Kodok gitu...